Jumat, 22 Juli 2022

Melon (1)

Yuhuu... 

Beberapa waktu yang lalu, saat melihat teman dengan postingan tandurannya yang rimbun.. membuat saya menjadi rindu akan bercocok tanam.

Dulu saya rajin berkebun.. duluuu yaa.. 😆. Sebelum tanah sebelah rumah dijadikan got oleh pengembang. Tanaman seperti kacang hijau, semangka, cabe, bunga krokot dan bunga lainnya sering saya tanam disebelah rumah.

Dari ban bekas.. saya tumpuk kemudian diberi tanah. Biji semangka saya semai hingga tumbuh besar dan berbuah.. ada kalanya buah semangka yang besar itu hilang dicuri seseorang. Ada juga yang masih aman dan bisa dinikmati.

Tanaman cabe juga begitu.. mesti bukan penggila pedas, suka saja menanam cabe. Nenek terkadang memanen cabe untuk segenggam. Tetanggapun kadang-kadang mengambil untuk membuat sambal.. 😊

Kali ini saya mencoba menanam buah melon. Biji yang disemai pada sekam itu tumbuh.. lalu setelah muncul daun saya pindah ke media yang lebih besar. Percobaan pertama ini menggunakan media tanah biasa dicampur sekam (media siap tanam).

Seingat saya, satu hari sebelum hari raya Idul Fitri... Benih ini dipindah ke polibag. Saya meletakkan 5 polibag di tangga, dan setelah lebih dari 2 bulan hasilnya seperti ini..


Aiih senangnya.. 😍🤩 alhamdulillaah, akhirnya muncul juga bakal buahnya.. 😄 ini satu dari lima benih yang nampak berhasil ya.. ke empat benih di polibag berbeda masih terus berjuang.. menunjukkan tanda-tanda perubahan.. tanda-tanda tumbuh ya.. bukan tanda berbuah 🤣

Kemungkinan terbesar gagal tumbuh karena kurangnya sinar matahari yang didapat. Maklum di tangga menuju tempat jemuran itu hanya sekitar 1,5 - 2 jam saja terkena sinar matahari langsung.

Untuk itu.. percobaan kedua pun dimulai.. 😊

Biji disemai pada rockwool.. saat biji pecah, letakkan biji ditempat yang terkena sinar matahari langsung.. Jika sudah muncul daun tetap tunggu hingga daun berjumlah 4, baru dipindah ke media yang lebih besar. Begitu ya catatannya.. tapi kenyataannya.. benih yang sudah tumbuh daun itu hilang di esok paginya.. 😓😰🙄.. Entah hewan apa yang memakan daun hingga menyisakan batang yang masil kecil itu.. jadi mirip dengan batang toge.. 😝

Belum genap berjumlah 4 daun, akhirnya saya putuskan untuk memindah benih ke media yang lebih besar. Sebelum dimakan serangga lagi.. 😁😁 perlu diselamatkanlah.. Kali ini saya menggunakan media air dengan hidroponik sistem sumbu (wick system).





Sesekali saya mengumpulkan gelas plastik bekas membeli minuman.. ada kalanya setelah dikumpulkan.. lalu saya buang sesuai jenisnya. Tapi kali ini, gelas plastik inilah yang sekarang menjadi pot untuk benih buah melon. Bagian bawahnya saya lubangi dan meletakkan sisa dakron press sepanjang kurang lebih 30cm.

Untuk media airnya, saya menggunakan air kolam ikan yang diberi pupuk cair siap pakai A dan B. Ceritanya, 5 tahun yang lalu.. saya gemar berkebun secara hidropinik.. dan menanam sayuran sering saya lakukan. Pupuk A maupun B ini, masih tersimpan baik.. jadi saya mencoba menggunakannya kembali.. semoga berhasil tumbuh ya.. saya tidak tahu kadaluarsanya kapan.. dicoba ajalah.. 😁😆😄

Letakkan air yang sudah diberi pupuk pada bak. Lubangi sterofom sesuai dengan diameter gelas plastik. Masukkan benih didalam gelas, dan letakkan diatas sterofom. Air didalam bak akan merembes pada silikon yang berurai tadi, sehingga benih yang akarnya belum begitu panjang bisa mendapatkan cairan (nutrisi pengganti tanah) yang ada pada bak.


Bak kemudian diletakkan didepan rumah, ditempat yang mendapatkan sinar matahari lebih lama dari pada di tangga..

Berikutnya.. kita tunggu ajalah ya.. 😊

Kita nikmati saja tumbuhnya benih yang sedari biji muncul daun.. itu saja sudah membahagiakan, apalagi bisa menikmati buahnya.. Sungguh Allah Maha Besar..

#qlapatchwork
#kreasibundaeqilla
#tanduran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Honey Pumpkin

Ini kali pertama berhasil menanam Honey Pumpkin hingga panen.. horee alhamdulillah.. 😄 Begini ceritanya.. Ketika melihat ada kios buah dan ...